Kenali Gejala Diabetes Pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

Kenali Gejala Diabetes Pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya - Penyakit Diabetes bisa mengancam siapa saja bukan hanya bagi yang memiliki faktor keturunan atau faktor genetik diabetes saja. Pola makan dan gaya hidup yang tidak teratur bisa menjadi penyebab dari penyakit diabetes melitus ini.

Namun tahukah Anda bahwa ibu hamil juga rentan terhadap diabetes meskipun tidak mempunyai faktor genetik diabetes? Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Diabetes melitus atau yang biasa di sebut juga kencing manis adalah kondisi di mana kadar gula darah tinggi atau melebihi batas normal yang disarankan. Diabetes bisa terjadi karena disebabkan kekurangan insulin dalam darah atau bisa juga karena tubuh tidak efisien mengolah dan mengelola insulin.

Insulin dalam tubuh berperan sebagai hormon yang berfungsi untuk metabolisme gula. Sel-sel tubuh memerlukan insulin agar gula di darah dapat masuk ke sel dan dipakai sebagai sumber energi.

Nah, jika jumlah insulin berkurang, maka gula tidak dapat diserap oleh sel, sehingga yang terjadi adalah gula tetap beredar dalam darah. Hal inilah yang mengakibat tingginya kadar gula darah atau disebut juga mengidap diabetes tipe I.

Pada kondisi lain mengapa terjadi diabetes adalah dimana jumlah insulin normal atau cukup, namun sel pada tubuh tidak dapat mengolahnya dengan semestinya. Pada kondisi ini disebut sebagai resistensi insulin atau diabetes tipe II.

Kedua tipe diabetes di atas yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II adalah tipe-tipe diabetes melitus yang selama ini kita kenal. Namun sebenarnya ada satu lagi tipe yang harus kita ketahui yaitu diabetes yang terjadi pada masa kehamilan ibu atau di sebut juga gestasional.

Diabetes gestasional ini dialami 5 persen ibu hamil dan susah di deteksi, oleh karena itu sangat penting mengantisipasinya dan mengetahui faktor resikonya.

Gejala Diabetes Pada Ibu Hamil

Pada masa kehamilan, yang terjadi adalah perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat untuk persiapan nutrisi janin dan menyusui nantinya. Oleh karena itu, tubuh seorang ibu membutuhkan hormon insulin sangat ekstra. Dan pada masa kehamilan terjadi perlambatan penyerapan makanan yang mengakibatkan kadar gula darah meningkat lama, dan juga perlu hormon insulin.

Puncaknya pada saat akhir masa kehamilan, kebutuhan insulin akan meningkat 3 kali normal yang disebut dengan tekanan diabetogenic. Artinya adalah kehamilan merupakan kondisi dimana terjadi resistensi insulin alamiah sehingga tubuh “tidak tahan” terhadap glukosa.

Meskipun tidak semua ibu hamil mengalami diabetes, namun tidak ada salahnya untuk mengenali gejala-gejala timbulnya diabetes saat hamil. Gejala atau tanda-tanda diabetes pada ibu hamil diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tubuh terasa mudah Lelah

Rasa Lelah pada ibu-ibu yang sedang hamil adalah hal yang wajar. Hal ini berkaitan dengan perubahan hormon dan juga kondisi fisik, usia ibu hamil, usia kehamilan, berat janin dsb. Namun seiring dengan naiknya kadar gula darah, ibu hamil akan dengan mudah merasa lelah.

Kelelahan yang dirasakan bukan kelelahan biasa, yang bahkan kelelahan ini mengakibatkan ibu hamil terserang kantuk hebat. Tidak jarang diantara ibu hamil tidak sanggup bangun dari tempat tidur karena efek kelelahan yang berlebihan ini.

2. Tidur mendengkur

Beberapa orang ada yang beranggapan bahwa tidur mendengkur adalah menandakan tidur yang nikmat atau tidur akibat terlalu capek beraktifitas. Namun pada ibu hamil, tidur dengan mendengkur bisa juga menandakan bahwa gangguan pernafasan yang disebabkan oleh diabetes.

Jika tidak memiliki riwayat asma atau gangguan saluran pernafasan sebelumnya, sebaiknya ibu hamil yang tidur mendengkur segera periksa dan berkonsultasi dengan dokter.

3. Rasa haus yang berlebihan

Pada saat masa kehamilan, ibu banyak mengalami perubahan pada tubuhnya. Apalagi saat usia kehamilan sudah memasuki trimester ketiga. Jika pada saat hamil ini sering merasa haus, sering minum, sebaiknya waspada akan gejala timbulnya diabetes gestasional.

Rasa haus yang dirasakan ini amatlah sangat dan sering meskipun sudah meminum banyak air putih. Rasa haus yang berlebihan pada ibu hamil ini bisa jadi disebabkan karena tubuh mempunyai kadar gula yang sangat tinggi sehingga mengganggu fungsi metabolime tubuh.

4. Mulut menjadi terasa kering

Berkaitan dengan nomor tiga di atas karena rasa haus yang berlebihan mengakibatkan mulut menjadi terasa kering. Hal ini dikarenakan produksi air liur yang berkurang. Karena mulut kering tidak jarang bibir terasa pecah-pecah dan terasa pahit karena sedikitnya jumlah air liur. Hal tersebut terjadi karena aktifitas kelenjar tiroid terganggu akibat tingginya kadar gula dalam tubuh ibu hamil.

5. Tingginya kadar gula darah

Pada saat usia kehamilan disarankan untuk melakukan cek darah untuk mengetahui kondisi tubuh yang sebenarnya. Jika hasil tes darah menunjukkan tingginya kadar gula darah maka waspadai timbulnya diabetes.

Kondisi ini bisa disebabkan karena pankreas pada ibu hamil tidak menghasilkan insulin yang cukup bagi tubuh. Jika mengalami kondisi yang demikian sebaiknya segera periksa dan berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penangan sedini mungkin.

6. Sering buang air kencing

Pada ibu hamil, sering buang air kecil bisa disebabkan karena dua kemungkinan. Kemungkinan yang pertama adalah karena naiknya kadar gula darah pada masa kehamilan. Dan kemungkinan yang kedua adalah dikarenakan tekanan janin pada Rahim yang menyebabkan bagian kantung kemih menjadi kecil, sehingga ibu hamil akan lebih sering buang air kecil. Untuk mengetahui penyebab pastinya bisa segera berkonsultasi dengan dokter.

7. Infeksi jamur

Gejala atau tanda-tanda diabetes yang terjadi pada ibu hamil selanjutnya adalah adanya infeksi jamur pada tubuh ibu hamil. Infeksi jamur yang terjadi ini menyebabkan mulut ibu mengalami masalah seperti sariawan, lidah kering atau lidah bercak putih.

Dan bahkan jamur yang bisa menyebabkan keputihan saat hamil. Jika mengalami hal-hal seperti ini sebaiknya segera periksa ke dokter agar bisa segera diobati karena jamur ini biasanya berkembang dengan cepat.

Cara merawat diabetes pada ibu hamil

Diabetes gestasional bisa dialami oleh ibu hamil dan hanya terjadi selama masa kehamilan saja, dan kembali normal atau hilang dengan sendirinya pasca melahirkan. Jika mengidap diabetes gestasional selama masa kehamilan sebaiknya banyak-banyak mencari info mengenai hal ini agar bisa melewati masa kehamilan dengan baik.

Dengan berbekal info yang cukup maka dapat mengurangi resiko yang berpeluang terjadi, seperti tekanan darah tinggi, cesar, bayi terlalu besar, dan efek kesehatan jangka panjang lainnya. Untuk menghindari hal-hal tersebut, berikut anjuran untuk dilakukan bagi ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional yaitu :

1. Kontrol gula darah secara teratur

Pada kondisi normal, gula darah puasa pada masa kehamilan sebaiknya tidak melebih 95 mg/dL, sedangkan kadar gula darah 2 jam setelah makan sebaiknya tidak lebih dari 130 mg/dL. Pada masa awal kehamilan dan selama kehamilan sebaiknya secara rutin memeriksa gula darah secara teratur. Hal in bertujuan untuk menurunkan resiko terjadinya komplikasi akibat dari diabetes gestasional.

2. Hindari minuman manis

Hentikan dan hindari kebiasaan mengkonsumsi minuman manis. Jika mengharuskan minum jus, maka janganlah menambahkannya dengan gula. Memperbanyak minum air putih adalah jalan terbaik untuk mengontrol keadaan gula darah. Selain itu bisa mengkonsumsi susu rendah lemak sebagai pengganti minuman manis.

3. Mengkonsumsi karbohidrat dan sayuran

Karbohidrat penting bagi tubuh karena merupakan sumber energi. Selama masa kehamilan dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat karena selama hamil hormon-hormon yang diproduksi sulit untuk mengendalikan gula darah.

Konsumsi karbohidrat ini sebaiknya dengan porsi yang sama baik saat makan pagi, siang, maupun malam. Makanan yang mengandung banyak karbohidrat sehat terdapat pada nasi merah, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Untuk kebutuhan vitamin dan mineral yang lengkap bisa ditemukan pada buah-buahan dan sayuran segar.

4. Menerapkan diet yang sehat dan olahraga teratur

Meskipun sedang hamil, ibu hamil dengan diabetes gestasional dianjurkan untuk melakukan diet dengan tujuan mengelola makanan yang masuk ke dalam tubuh. Makanan yang bagus untuk diet ibu hamil diantaranya adalah makanan yang mengandung zat besi namun redah lemak seperti yang terdapat pada daging, daging ayam tanpa lemak, dan juga pada ikan yang kaya akan omega 3.

Selain itu juga dianjurkan untuk melakukan olahraga secara teratur. Olahraga sangat bermanfaat karena menjaga kesehatan tubuh serta membantu untuk meningkatkan metabolisme glukosa. Olahraga yang bisa dilakukan ibu hamil selama dalam masa kehamilan seperti jalan kaki, yoga, atau berenang.

Dengan melakukan aktifitas meskipun aktifitas ringan akan dapat mebantu menjaga kadar gula darah tidak cepat naik.

5. Suntik insulin

Suntikan insulin dilakukan hanya jika diperlukan saja ketika kadar gula darah ibu hamil sangat tinggi. Suntikan insulin lebih aman jika dibandingkan dengan penggunaan kapsul atau tablet dalam mengendalikan kadar gula darah. Di sebut aman karena tidak bisa melewati plasenta sehingga bayi tidak akan menerima resiko apapun.

Kondisi diabetes pasca melahirkan

Ibu hamil yang menderita diabetes gestasional disarankan untuk melahirkan secara cesar, namun jika bisa juga normal jika kondisi tubuh ibu hamil memang telah siap. Dan sebaiknya memang harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang menangani sejak masa kehamilan.

Biasanya, diabetes gestasional akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan dan kadar gula darah ibu akan kembali normal seperti sedia kala. Namun ada baiknya jika tetap melakukan pemeriksaan kadar gula darah beberapa minggu pasca persalinan.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan memastikan jika diabetes telah hilang atau tetap bertahan. Pemeriksaan kadar gula darah ibu selanjutnya dilakukan enam minggu setelah kelahiran bayi. Pemeriksaan kadar gula darah ini bertujuan untuk memastikan resiko ibu terkena diabetes.

Kesimpulan

Diabetes tidak hanya beresiko terhadap orang yang memiliki riwayat faktor keturunan. Diabetes bisa mendatangi siapa saja, termasuk ibu hamil beresiko dengan diabetes gestasional meskipun tidak memiliki riwayat diabetes. Diabetes gestasional bisa terjadi karena adanya perubahan hormone pada ibu hamil, yang bisa hilang setelah melahirkan.

Rajin olahraga dan mengkonsumsi makanan minuman sehat selama masa kehamilan dapat membantu ibu hamil yang terkena diabetes gestasional menjalani kehamilan dengan nyaman.

Dengan mengetahui dan memahami tanda-tanda atau gejala diabetes gestasional pada ibu hamil diharapkan dapat meminimalisasi resiko selama masa kehamilan. Semoga bermanfat.

Comment Policy: Silahkan tinggalkan komentar yang sesuai dengan topik pada postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan aktif tidak akan ditampilkan.
Buka Komentar